Malang, www.jatimkukini.com – Saudaraku yang terkasih dalam Yesus Kristus, pada hari ini saya rindu berbagi pemahaman terkait “Berdusta”. Mari kita dalami Firman Tuhan dari Amsal 12:22: “Orang yang dusta adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya”
Saudaraku suatu ketika saya mengalami hal tidak menyenangkan, seorang sahabat dengan tega berdusta kepada saya. Pada awalnya ia berjanji ada suatu posisi tinggi di sebuah perusahaan besar yang bisa saya duduki, daripada posisi saya sebagai manager di perusahaan tempat bekerja saat itu.
Posisi yang lebih menggiurkan ditawarkan kepada saya dan juga ke teman-teman saya ketika itu. Ketika semua berkas persyaratan dilengkapi ternyata ujung-ujungnya ada biaya yang timbul. Saat itu kami langsung menolak karena tidak percaya. Tetapi karena itu rekomendasi sahabat karib dan yang menawari itu saudaranya kami akhirnya percaya.
Setelah berkas diserahkan dan permintaan dipenuhi, ternyata tak ada informasi lebih lanjut. Dan ketika dikonfirmasi, tidak ada tanggungjawab dari sahabat saya tersebut. Ternyata Ia berdusta bila ada lowongan kerja posisi tersebut. Pada akhirnya sahabat karib saya yang menawari job tersebut yang mengganti uang yang sudah kami keluarkan. Itulah salah satau contoh dusta, yaitu; perbuatan atau perkataan yang tidak sesuai dengan bukti atau kenyataan, atau palsu.
Saudaraku didalam Amsal 12:22, Firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa dusta merupakan kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang setia menepati janji dikenan oleh Tuhan. Jadi orang yang berdusta bibir sama dengan orang yang tidak menepati janji. Hal ini merupakan kekejian, Tuhan membenci akan hal itu.
Tetapi orang yang setia memegang janji diperkenan Tuhan, dan Tuhan senang akan kesetiaannya. Ia akan menjadi berkat bagi orang-orang di sekitarnya dan akan selalu mempermuliakan nama Tuhan.
Bila dusta terus dilakukan apa yang akan terjadi pada diri kita, atau yang melakukan dusta. Mari kita dalami apa yang akan terjadi jika melakukan dusta:
1.Tidak dipercaya oleh orang lain, karena sudah menciderai janji
2.Tidak diberi tanggungjawab lebih besar.
3.Orang lain enggan untuk menjalin persahabatan lebih dalam.
4.Tidak disukai oleh orang banyak.
5.Dikucilkan dari pergaulan, para sahabatnya akan menjauh dan membatasi komunikasi.
Sebaliknya apa manfaat bila seseorang selalu menepati janji:
1.Dipercaya untuk mengemban tanggung jawab yang lebih besar.
2.Banyak orang yang berusaha menjalin persahabatan dan kerjasama.
3.Banyak orang yang menyukai karena komitmennya dan tidak pernah mengecewakan.
4.Komunikasi dengan teman maupun kolega lebih akrab karena saling percaya.
5.Lebih bahagia dalam hidup, lebih rileks karena tidak ada beban
Untuk pemahaman lebih mendalam berikut ini, ayat-ayat Alkitab yang terkait dengan dusta:
1.Keluaran 20:16, “Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu”
2.Yohanes 8:44, “Kamu berasal dari bapakmu, si iblis, dan kamu mau melakukan keinginan bapakmu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula, dan dia tidak berdiri dalam kebenaran, karena kebenaran tidak ada di dalam ia. Tatkala seseorang berkata dusta, dia berkata dari dirinya sendiri, karena dia dan bapaknya adalah pendusta”.
3.1Yohanes 2:21,”Jadi saya menulis ini kepadamu bukannya karena kalian tidak mengenal ajaran yang benar, tetapi malah karena kalian sudah mengenalnya, dan kalian juga tahu bahwa tidak ada dusta dalam ajaran yang benar itu”.
Saudaraku dari uraian dan Firman Tuhan diatas, kita diajarkan untuk menjauhi dusta dan memilih menepati janji, dan setia, itulah kebenaran. Suatu kebenaran dapat menyelamatkan hidup manusia. Tetapi dusta dapat menyesatkan kita, menjauhkan manusia dari Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
Penulis: David Kusuma,S.T.,M.Miss.(Penginjil di Pos PI Harapan Kasih 512, Bunulrejo, Kota Malang). Sumber: Renungan HK, Alkitab Sabda.