banner 1366x480

Perjuangan Rizky Eka Saputra, Siswa Difabel SMK PGRI 3 Tlogomas Mengejar Mimpi Masuk ke Universitas Brawijaya

Perjuangan Rizky Eka Saputra

banner 120x600

Malang, www.jatimkukini.com – Kegigihan dan perjuangan Rizky Eka Saputra, siswa SMK PGRI 3 Malang mengejar mimpi dan cita-citanya patut mendapat apresiasi dan dukungan.

Mengingat Rizky Eka Saputra yang merupakan salah satu siswa difabel di SMK PGRI Tlogomas ternyata memiliki cita-cita melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Tepatnya masuk ke Universitas Brawijaya.

Kepastian ini terlihat Rabu (23/4/2025), di halaman FISIP Universitas Brawijaya, Rizky Eka Saputra mengikuti tes SNBT.

FISIP UB memang ditunjuk menjadi lokasi peserta tes peserta disabilitas di SNBT 2025 yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya.

Rizky harus bersaing dengan ratusan peserta SNBT berdatangan dengan harapan masing-masing.

Dengan memakai kursi roda dan didampingi kedua orang tuanya yang setia berjalan di sampingnya, Rizky Eka Saputra sangat bersemangat mengikuti ujian SNBT.

Ya, Rizky Eka Saputra hari itu datang ke ujian SNBT FISIP UB dengan membawa mimpi besar.

Yakni melanjutkan pendidikan tinggi di Program Studi Teknik Informatika Universitas Brawijaya.

Rizky tak sendirian. Total ada 16 peserta disabilitas mulai dari Tuna Daksa, Tuna Rungu dan Tuna Netra yang menjalani tes SNBT di UB.

“Saya suka matematika walaupun menurut saya itu pelajaran paling susah. Tapi karena saya juga dari jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), saya memilih Informatika yang linier dan juga lebih aplikatif,” ujar Rizky.

Meski ruang ujian bisa jadi terasa menegangkan bagi sebagian peserta, Rizky menjalaninya dengan penuh semangat.

Rizky mengaku bagian tersulit tetap matematika, tetapi dirinya merasa yakin dengan usahanya.

“Yang paling mudah menurut saya Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris karena saya suka pelajaran bahasa. Saya juga suka bahasa Korea,” tambahnya sembari mengucapkan semangat kepada teman-teman lainnya dengan senyuman, “Hwaiting!”

Bagi Rizky, mengikuti SNBT bukan sekadar mengerjakan ujian, namun hal ini merupakan  tentang menanam harapan dan keberanian.

Rizky juga memberikan motivasi terutama kepada teman-teman yang memiliki keterbatasan fisik seperti dirinya, agar tetap semangat dalam mengejar cita-cita.

“Jangan pernah merasa kecil dengan keterbatasan. Kita semua punya ruang dan kesempatan yang sama untuk berjuang walau mungkin memang jalannya tidak selalu mudah,” tuturnya.

Seusai ujian, Rizky juga mengucapkan rasa terima kasih pada FISIP UB yang telah memberikan fasilitas yang memadai bagi peserta difabel. Hal itu juga sangat membantunya untuk bisa menjalani ujian dengan nyaman dan lancar. “Alhamdulillah semua lancar. Fasilitasnya mendukung dan saya bisa fokus ujian. Terima kasih untuk FISIP,” tuturnya.

Sementara itu, sang ibu Rizky hanya bisa menggantungkan harapannya pada doa. Ia mengaku dirinya tak tenang saat mendampingi anaknya sepanjang mengikuti ujian SNBT. Bahkan, sempat terbersit dihatinya semacam kekhawatiran apabila Rizky kecewa dengan hasil ujiannya.

Namun demikian, Ibu Rizky selalu memanjatkan doa agar anaknya diberikan kemudahan untuk bisa menuju masa depan yang lebih baik.

“Saya hanya bisa berusaha semaksimal mungkin untuk anak saya. Doa saya, semoga apa yang diimpikan Rizky bisa terwujud,” pungkasnya, sembari tersenyum haru. (Hisjam Daldiri)

 

banner 1200x406

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *