banner 1366x480

DKPP Kabupaten Blitar bersama BRMP TAS, Berikan Bimtek untuk Tingkatkan Kualitas Tembakau Lokal

DKPP Kabupaten Blitar bersama BRMP TAS

banner 120x600

Blitar, www.jatimkukini.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar terus berupaya mengembangkan sektor pertanian tembakau lokal melalui program yang melibatkan berbagai pihak, salah satunya dengan Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Pemanis dan Serat. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petani tembakau di Blitar, khususnya dalam hal kemandirian benih dan pengelolaan persemaian yang lebih efisien.

Pada 2025, DKPP Kabupaten Blitar memulai program bimbingan teknis (bimtek) persemaian tembakau yang diselenggarakan di sejumlah kecamatan. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan dan kemandirian petani dengan menyediakan benih tembakau berkualitas, tanpa bergantung pada pasokan dari luar daerah. Bimtek ini juga menitikberatkan pada pengembangan tembakau lokal khas Blitar, yang mendapat pendampingan dari Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Pemanis dan Serat.

Kepala Bidang Perkebunan DKPP Blitar, Lukas Supriyatno, mengungkapkan bahwa persemaian tembakau sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tembakau di Blitar. Para petani selama ini kerap kesulitan memperoleh benih tembakau yang siap tanam, dan sering kali harus membeli dari luar daerah seperti Tulungagung. Dengan adanya bimtek persemaian ini, diharapkan para petani dapat lebih mandiri dalam memproduksi benih tembakau berkualitas tinggi.

Selain fokus pada perbenihan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran petani mengenai potensi bisnis tembakau yang lebih luas. Lukas menekankan bahwa persemaian tembakau tidak hanya menghasilkan daun tembakau untuk dipanen, tetapi juga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi petani melalui penjualan benih tumbuh. Melalui bimbingan teknis ini, petani diharapkan dapat menguasai teknik persemaian yang lebih efisien dan berkelanjutan, yang nantinya akan meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya produksi.

“Kedepannya, kami tidak hanya ingin mempersiapkan benih tembakau, tetapi juga membangun ekosistem pertanian tembakau yang mandiri dan berkelanjutan. Kami berharap petani tembakau di Blitar dapat memiliki kemandirian penuh, mulai dari benih hingga pemasaran hasil panen,” jelas Lukas.

Sementara itu Agung Pangestu, Staf Teknis dari BRMP TAS Kementerian Pertanian, yang ikut memberikan bimbingan teknis menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pembangunan sistem perbenihan mandiri di kalangan petani lokal.

“Beberapa tahun terakhir, petani di Blitar kesulitan mendapatkan bibit berkualitas, dan harus membelinya dari luar kota, seperti Tulungagung,” ujar Agung.

Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa metode tray semi floating yang diperkenalkan dalam bimtek kali ini menggunakan prinsip irigasi kapiler. Dengan system ini petani tidak perlu menyiram benih setiap hari. Cukup seminggu sekali, karena air diserap dari bawah melalui media tanam yang terdiri dari pasir atau tanah.

“Biasanya benih umur 0 sampai 21 hari, perlu penyiraman 3x sehari. Dengan sistem semi floating ini biaya tenaga kerja bisa ditekan. Ini efisien,” jelas Agung.

Ia menandaskan, bahwa metode ini telah diuji pada lebih dari 50% dari 160 varietas tembakau di Indonesia, termasuk varietas lokal seperti; lulang, kenongo, dan mancung, yang dominan di Blitar.

“Metode ini bisa digunakan oelh semua jenis tembakau, termasuk varietas lokal seperti yang ditanam di Selopuro,”pungkasnya. (Tim Medsos-Maria)

banner 1200x406

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *